28.8.06


Masih adakah mimpi indah tersisa
bagi anak-anak masa depan ?


Bermimpi, siapa yang bisa melarangnya ?
Setiap orang suka tak suka pernah bermimpi. Menyenangkan, menakjubkan, menyedihkan, mengerikan, ataupun menakutkan.
Mimpi yang timbul tenggelam dalam lelap tidur kita, mimpi yang menyisakan perasaan-perasaan ajaib ketika pagi tiba.

Tapi impian bukan hanya menjadi hiasan tidur kita. Pada begitu banyak orang, impian yang dibangun ketika kita bangun jauh lebih berharga dari sekedar bunga-bunga tidur.
Bahwa kita bisa bersekolah dan belajar,
bahwa kita bisa menciptakan masa depan,
bahwa kita bisa memperjuangkan dan menemukan nilai hidup kita di situ.

Dalam impian kita menjadi pencipta,
pemain-pemain dari imajinasi kita
dalam impian kita menjadi pekerja pertama,
karena dalam impian segala sesuatu pertama kali diciptakan
oleh tangan-tangan batin kita yang kekar dan terlatih.


Biarlah setiap orang menjadi pencipta, pekerja, penggarap, dan pemilik dari impian-impiannya.

2 comments:

Anonymous said...

mimpi, hari gini ngomongke mimpi??
tapi tanpa mimpi apa apakah ada kenyataan...
ataukan tanpa kenyataan ada mimpi...
apakah ada kesinambungan...
bedanya adalah dalam kenyataan kita bisa, dan sangat bisa memilih berbagai macam pilihan..
tapi dalam mimpi kita tak bisa berbuat apa apa kerena mimpilah yang memilih kita..
kita tak bisa memilih mimpi mimpi kita..
tapi mampukah kita wujudkan mimpi kita..
yo mboh allahuallam..
( Salam Prajurit Kebebasan )

Anonymous said...

mimpi, hari gini ngomongke mimpi??
tapi tanpa mimpi apa apakah ada kenyataan...
ataukan tanpa kenyataan ada mimpi...
apakah ada kesinambungan...
bedanya adalah dalam kenyataan kita bisa, dan sangat bisa memilih berbagai macam pilihan..
tapi dalam mimpi kita tak bisa berbuat apa apa kerena mimpilah yang memilih kita..
kita tak bisa memilih mimpi mimpi kita..
tapi mampukah kita wujudkan mimpi kita..
yo mboh allahuallam..
( Salam Prajurit Kebebasan )